Jumat, 29 Maret 2013

buletin edisi maret

Sabtu, 23 Maret 2013

Tips Menghindari Penipuan



Hai kawan Insighter J
Untuk buletin kali ini, kita punya satu tips dan trik ampuh buat kalian nih . .
Mau tau trik  apa  yang bakal kita kasih kali ini?? Check it out ;)
Modus penipuan via telepon saat ini begitu meresahkan warga Universitas Airlangga. Untuk kali ini, Insight bakal ngasih tips buat kalian biar tau apa yang harus dilakukan kalau dapet telepon dari nomor asing. Lanjut baca yaaa :D
 Hal yang perlu diketahui adalah….
1.      CARA PENIPU MENDAPATKAN NOMOR KORBAN
·        Penipu nomor asing mencari telepon korban dari buku terbitan PT Telkom atau melalui halaman putih (White Pages).
·        Dari nomor rumah tersebut, pelaku mencari informasi keluarga calon korban, terutama anak-anaknya yang masih sekolah.( Pelaku memilih nomor telepon secara acak. Setelah itu menghubungi dengan mengaku sebagai pegawai keluarahan yang ingin meminta data. Seperti untuk pembuatan KTP/pun E-KTP)
·        "Dari data tersebut akhirnya mereka cocokan dengan sekolah anak calon korban," ujar Kasubdit Umum Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Helmi Santika.
·        Setelah memperoleh data keluarga calon korban, dan mendapatkan nama anak, sekolah, dan nomor telepon genggam. Beberapa hari kemudian pelaku mencoba menelepon orangtua yang dijadikan korban dengan berpura-pura bahwa anak mereka mengalami kecelakaan.

Dari sini, korban mulai memberi reaksi. . .
Ketahuilah apa yang harus dilakukan apabila menjadi korban,

2.      JIKA MENERIMA TELEPON DARI OKNUM/SESEORANG YANG TIDAK DIKENAL, maka segeralah :
·         Tetap ingat Tuhan dan jangan buru-buru merasa khawatir (meskipun dalam hati panik.)
·        Gali Informasi sedetail mungkin saat menerima telepon dan catat.
·        Bersikap dan berfikir logis, tenang, dan  sabar (tidak menelan bulat-bulat informasi mentah yg diterima).
·        Curhat dengan teman, tetangga atau dengan orang sekitar. Telp 147, searching Google, sms-chat-BBM-telp yang lain untuk dimintakan pendapat, apapun caranya itu,. Dapatkan info tambahan mengenai kabar ini (nama/ no.telp/ alamat dari pihak2 yang terkait dengan isi berita penelpon asing tsb).
·        JANGAN pernah menghubungi mereka! Jangan pernah berpikiran untuk menelpon nomor itu kembali.

Oiyaa.. ingat juga yang satu ini yaa
Kata Bapak Muhammad Bagus Ani Putra, dosen pengajar mata kuliah Psikologi Sosial, “apabila menerima telepon yang mengatasnamakan rektor atau dekanat segera hubungi Bapak Agus atau langsung menghubungi Sekretaris Dekan.”
Naah.. kawan Insighter  udah pada tau kan sekarang . .
Serem loh kalo kita tidak benar-benar menjaga diri..
maka dari itu, Insight memberi pencerahan buat kawan-kawan agar tetap dapat menjaga diri dengan baik (utamanya menjaga diri dari tipu daya pencurian, meski hanya melalui via telepon.). kawan, semoga apa yang Insight informasikan kali ini dapat memberi manfaat untuk kalian J, terimakasih telah membaca Insight ^_^

Waspadai Penipuan yang Mengatasnamakan Rektor atau Dekan Unair

Belakangan ini para mahasiswa khususnya mahasiswa fakultas psikologi dibuat resah oleh maraknya tindak penipuan yang salah satunya  mengatas namakan Rektor Unair atau Dekan fakultas Psikologi Unair. Tanpa basa-basi, oknum penipu tersebut akan menggasak habis seluruh isi ATM mahasiswa yang menjadi korbannya. Tanpa pandang bulu dan tak melihat dari kelas ekonomi manakah dia.
Dengan berpura-pura sebagai rektor atau dekan, Sang oknum penipu akan mengirimkan pesan singkat berupa SMS dengan kurang lebih berbunyi “…Saya Bpk. Seger Handoyo (Dekan Psikologi Unair) Yth, (sebut nama), diminta hubungi sekarang Bpk Prof,Dr.H.Fasich. 08567029759. Anda ditunjuk hadir dalam seminar pengembangan karakter dan kewirausahaan mahasiswa dari dikti tgl 20/21 maret di hotel Borobudur Jakarta, trims…” dengan nomor pengirim 081212208478. Disaat  inilah mahasiswa yang menerima SMS sebagaimana tersebut, dituntut kekritisannya agar tidak gegabah dan memikirkan matang-matang untuk menyikapinya. Karena oknum tersebut  mengetahui si calon korban adalah benar-benar  mahasiswa psikologi. Entah dari mana si oknum dapat mengetahui hal tersebut.
Oknum penipu tersebut tidak akan menyerah sampai dia mendapatkan apa yang menjadi targetnya. Meskipun si korban mengindahkan SMS tersebut, dia akan menelpon terus menerus sampai korban mengangkatnya.
Bagi mahasiswa yang terperdaya, tentu lebih memudahkan bagi si oknum untuk menjalankan rencananya. Setelah mengirimkan SMS, si oknum penipu akan menelpon  korbannya untuk  meminta nomor rekening dan KTP korban, serta menanyakan berapa saldo dalam ATM tersebut. Dengan dalih kalau tidak membayar, korban  tidak bisa mengikuti seminar tersebut.  Mengikiuti senimar, diminta langsung oleh dekan atau rektor, siapa yang tidak tergoda? Terlebih pelaksanaanya di ibu kota. Korban yang tergoda tersebut akan dengan senang hati memberikan nomor rekening dan KTP-nya. Jika tidak punya ATM , pasti akan mengusahakannya.
Selanjutnya, Mahasiswa akan diminta untuk ke ATM. Setelah di sana, dia akan seperti dihipnotis. Korban akan diminta menstranfer uang yang bisa jadi sejumlah saldo yang ada di ATM korban. Dengan kata lain menguras habis seluruh isinya.
“Penipuan ini merugikan banget. Terlebih mereka telah mendzalimi mahasiswa yang notabenne belum mapan secara ekonomi. Lebih baik berhati-hati, jangan mudah percaya, pastikan bertanya langsung pada pihak yang bersangkutan,” tutur Siti Sa’adah, mahasiswa psikologi angakatan 2012 yang nyaris akan mentransfer uang di ATM milik ayahnya. Seandainya ia tidak teringat dengan temannya yang pernah menjadi korban penipuan dengan mengatasnamakan rektor atau dekan seperti ini.
Mahasiswa harus mewaspadai tentang  penipuan semacam ini. Sekali lagi, penipu tidak menyerah dan akan terus mencoba menghubungi korban sampai apa yang diinginkannya tercapai. Apabila mendapat SMS seperti yang tersebut di atas, tidak ada salahnya untuk mematikan ponsel paling tidak sehari semalam. Agar oknum penipu tidak dapat menghubungi dan tak menganggu lagi.

Jumat, 22 Maret 2013

Donor Darah



Pada tanggal 18 Maret 2013 kemarin, BEM Fakultas Psikologi Universitas Airlangga mengadakan acara donor darah loh! Acara ini berlangsung mulai dari pukul 08.00 hingga 13.00 di Ruang Sidang II. Wah, mulia banget ya kegiatannya. Tujuan dari diadakan acara ini memang tidak lain adalah sarana untuk menyalurkan kantong darah bagi orang yang membutuhkan melalui PMI. Di luar sana, memang banyak sekali masyarakat yang sangat membutuhkan setetes darah demi kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, divisi Pengabdian Masyarakat   tergerak untuk mengadakan acara donor darah ini :D Asyiknya, acara ini juga terbuka untuk umum kok, bukan hanya untuk Fakultas Psikologi saja. 

Berdasarkan hasil keterangan PMI, jumlah pendonor pada hari itu hampir 55 kantong darah. Banyak juga staff akademik yang turut mendonorkan darahnya loh. Donor darah ini memang sudah seperti agenda rutin BEM, dilakukan minimal dengan jangka waktu 3 bulan sekali. Perkiraan dari Pengmas BEM akan diadakan acara donor darah lagi sekitar bulan September dan Desember. Jadi buat kamu yang siap membantu saudara yang membutuhkan, jangan lupa ikut ya! Tapi syaratnya kita harus jaga kesehatan ya, agar darah yang kita sumbangkan pun akan sehat. 

Semoga pada acara donor darah selanjutnya makin banyak pendonor. A drop of blood, A drop of hope! :)

Kamis, 21 Maret 2013

Enterprenuership di Psikologi



Kuliah bukan lagi seperti SMA yang jadwalnya padat—banyak waktu luang yang kosong dan tak terisi dijeda antara mata kuliah, bahkan ada yang libur. Sebagai mahasiswa, banyak yang memiliki inisiatif untuk mengisi waktu luang dengan cara melakukan bisnis kecil-kecilan. Kegiatan ini termasuk kegiatan enterprenuership atau wirausaha.

Bisnis kecil-kecilan yang mereka lakukan bermacam-macam. Mulai dari berjualan makanan hingga aksesoris seperti gelang, kalung, dan lain-lain. Tim Insight mewawancarai salah satu mahasiswa Psikologi yang melakukan entrepreneurship yaitu Alif Robath, angkatan 2012. Meskipun dia maba, namun dia tak sungkan-sungkan untuk berjualan jajan-jajan ringan, minuman, dan lain-lain. Alasan Alif berjualan adalah bukan karena atas nama Panitia Dana Usaha pada acara apapun, namun semata-mata karena dia memang bercita-cita menjadi seorang wirausaha kelak. Alif berpendapat bahwa uang akan selalu berputar dan jika berhenti putarannya maka nilai uang tersebut akan turun dan Indonesia tidak akan maju. Sehingga dia berkeyakinan untuk selalu melakukan perputaran uang dengan caranya dia yaitu menjadi wirausaha.

Alif berharap Universitas Airlangga kelak bisa menjadi universitas yang mencetak mahasiswa menjadi enterprenuer dan menciptakan lapangan kerja bukan mencari lapangan kerja.

Hal yang dilakukan Alif merupakan salah satu contoh mahasiswa yang merupakan bibit dari enterprenuer sukses, karena di Psikologi banyak sekali mahasiswa yang melakukan bisnis kecil-kecilan seperti Alif. Mungkin artikel ini bisa menjadi motivasi kita untuk menjadi seorang enterprenuer yang gigih dan sukses.