Selasa, 30 April 2013

Buletin Edisi April

Kali ini, kami mengulas event-event yang ada di psikologi. Salah satunya adalah Psikologi Mencari Bakat yang diadakan beberapa waktu yang lalu. Mau tahu bagaimana liputannya? Silahkan download buletin Insight Edisi April 2013! :)








unduh versi pdf di sini

Selasa, 23 April 2013

Good News from Debater

18 sampai 21 April 2013, tim debat Fakutas Psikologi Universitas Airlangga mengikuti ajang kompetisi debat se-Jawa. Debat yang mengusung tema Keluarga Sehat di Indonesia ini bertempat di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Psikologi UA mengirimkan dua tim debatnya, yaitu tim UA 1 yang terdiri dari Agus, Dwika dan Mustika, dan tim UA 2 yang terdiri dari Atik, Lucky dan Handy.






Lomba debat bernama PICASO (Psychology Academic Soegijapranata) didikuti oleh 20 tim dari 13 Universitas. Pada tanggal 19 April dari 20 tim tersebut, akan melewati 3 babak penyisihan dan akan diambil delapan besar. Pada penyisihan pertama, tim UA 2 berhasil mengalahkan tim Undip 2 dengan margin 1. Sedangkan tim UA 1 harus merelakan kehilangan winning point setelah kalah dari tuan rumah dengan margin 0,5. Pada hari yang sama, dilansungkan penyisihan kedua, kali ini tim UA 1 menghadapi tim Undip 2 yang sebelumnya dikalahkan oleh tim UA 2. Dengan mudah, tim UA 1 memenangkan perdebatan dengan margin yang cukup besar, yaitu 6. Di lain sisi, tim UA 2 harus berbesar hati untuk menerima kekalahan dari Universitas Islam Bandung dengan margin 1. Dengan demikian, tim UA 1 dan tim UA 2 sama-sama meraih 1 winning poin dengan margin 5,5 untuk tim UA 1 dan margin 0 untuk tim UA 2.

Langkah tim debat psikologi UA akan ditentukan pada penyisihan ke tiga yang diadakan tanggal 20 April. Penyisihan ke tiga ini, baik tim UA 1 maupun tim UA 2 harus mendapatkan winning pion agar tetap bisa melaju ke delapan besar. Sayangnya, tim UA 1 dan tim UA 2 harus bertemu pada saat yang sangat menentukan ini. Akhirnya, tim UA 2 harus mengakui tim UA 1 dengan margin 2. Hasil ini mengantrakan tim UA 1 melaju ke delapan besar.

Perjuangan belum selesai, di hari yang sama tim UA 1 berhadapan dengan tim debat dari Universitas Islam Yogyakarta (UII). Meskipun menghadapi mosi impromptu, namun tim UA 1 tetap berhasil menekuk tim debat UII. Selanjutnya, tim UA 1 melangkah ke semi final bersama 3 tim lainnya yaitu Universitas Bina Nusantara Jakarta (Binus), Universitas Pelita Harapan Surabaya (UPH) 1 dan 2. Untuk perebutan tiket final, tim UA 1 harus menghadapi tim debat UPH 1 dan Binus melawan UPH 2. Namun tim UA 1 harus mengakui keunggulan tim UPH 1, sedangkan Binus ditekuk UPH 2.

Pada tanggal 21 April, diselenggarakan babak final UPH 1 melawan UPH 2 dan perebutan tempat ketiga yaitu tim UA 1 melawan Binus. Pertandingan perebutan juara 3 dimulai terlebih dahulu. Agus, Dwika dan Mustika sebagai ksatria UA 1 terlihat siap melawan Bina Nusantara Jakarta. Setelah melewati perdebatan yang cukup sengit, tim juri memutuskan untuk memilih Bina Nusantara sebagai juara 3. Babak final antara sesama tim debat dari UPH dimenangkan oleh UPH 1. Dengan demikian, tim UA 1 telah mengukir prestasi yang patut dibanggakan karena mampu menempati 4 besar dalam debat PICASO tersebut. Go Fight and Win untuk tim debat Fakultas Psikologi UA. Tetap semangat untuk menjadi yang terbaik suatu saat nanti. (atk)

Minggu, 21 April 2013

Tentang Kartini

Hari Kartini, tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita semua masyarakat Indonesia. Hari Kartini begitu penting untuk kita semua khususnya para perempuan, karena hari Kartini menjadi awal dari kebangkitan para perempuan di Indonesia atau kata populernya ‘emansipasi wanita’.

Dalam memperingati Hari Kartini dapat dilakukan dengan cara berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lain termasuk oleh salah satu dosen di fakultas kita tercinta yaitu Bu Meta Zahro Aurelia. Menariknya,Bu Meta memiliki pandangan yang unik tentang Hari Kartini. Menurut beliau, Ibu Kartini bukan wanita Indonesia pertama yang mempelopori tentang adanya emansipasi. Sebelum Ibu Kartini, ada beberapa tokoh wanita seperti Rohana Kudus dan Laksamana Malahayati yang memiliki pengaruh besar dalam masyarakat.

Rohana Kudus merupakan tokoh wanita yang berjuang lewat menulis. Beliau telah membangkitkan para perempuan di Tanah Minang. Rohana mendirikan sekolah keterampilan khusus perempuan pada tanggal 11 Februari 1911 yang diberi nama Sekolah Kerajinan Amai Setia. Di sekolah ini diajarkan berbagai keterampilan untuk perempuan, keterampilan mengelola keuangan, tulis-baca, budi pekerti, pendidikan agama dan Bahasa Belanda. Selain itu Rohana juga berjuang melaui tulisan-tulisannya. Ia seorang wartawan perempuan yang banyak menulis di koran dan otomais tulisannya banyak dibaca orang. Hal ini telah berarti perempuan pada masa itu tidak hanya berurusan saja dengan dapur dan mengurus rumah saja. Tapi memiliki peran juga dalam masyarakat.

Sementara Laksamana Malahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah tewas) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal, dan mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati..

Benar, kedua tokoh perempuan tersebut merupakan perempuan-perempuan yang luar biasa – yang tak jauh beda dari Ibu Kartini.

Bagi bu Meta “Berperan sesuai kompetensi” dapat menjadi kartini dan perempuan di era modern seperti sekarang. Karena berlatarbelakang psikologi, beliau ingin dapat berperan dalam masyarakat dengan ilmu psikologi yang dimiliki. Pada dasarnya menjadi perempuan yang berpengaruh dalam masyarakat tidak saja karena semangat Kartini tapi setiap wanita kalau bisa tidak hanya berkutat di rumah dan dapur saja. (ynt)

Kamis, 11 April 2013

[HASIL POLLING] UJIAN ONLINE

Berita ujian yang dilakukan secara online baik dari dalam negeri maupun luar negeri sepertinya teman-teman sebelumnya sudah pernah mendengar ya? Nah, karena heboh berita tersebut, maka fakultas kita baru-baru ini mencoba mengadakan ujian secara online untuk beberapa mata kuliah Ujian Tengah Semester. Inovasi fakultas ini tentu menjadi sesuatu hal yang baru dan diperbincangkan oleh teman-teman psikologi. Oleh karena itu, insighters menyebarkan polling untuk melihat respon dari mahasiswa yang kemarin melakukan ujian online. Berikut adalah hasil yang kami dapatkan:

Sebanyak 72.5% responden mahasiswa setuju diadakannya ujian online dan sisanya sebanyak 27.5% menyatakan tidak setuju. Tapi secara keseluruhan responden sebelumnya sudah pernah mendengar berita tentang ujian online. Yang menjadi alasan teman-teman menyetujui adanya ujian online ini antara lain karena kelebihan ujian online yang dinilai praktis. Ujian online ini memang memudahkan mahasiswa karena tidak perlu ribet membulatkan jawaban dan memudahkan dosen dalam penginputan nilai. Alasan lain yang dipertimbangkan dalam ujian online adalah penghematan biaya, waktu, dan jarak. Sebaliknya yang menjadi kekurangan dalam ujian online ini adalah adanya error atau instruksi yang kurang jelas serta penggunaan waktu yang tergesa-gesa. Kejujuran juga dinilai kurang terjamin karena mahasiswa dibagi menjadi beberapa kloter. Walaupun secara keseluruhan ujian online ini sudah berjalan dengan baik dan mendapat tanggapan positif.

Harapan yang ditujukan untuk ujian online kedepannya adalah teman-teman menyarankan agar ujian online ini disosialisasikan dengan baik kepada seluruh mahasiswa psikologi agar menghindari adanya kebingungan saat pengerjaan. Lalu adanya pengawasan yang lebih ketat, serta diperbagus lagi fasilitas agar waktu menjadi lebih efisien. Mudah-mudahan kedepannya ujian online difakultas kita semakin baik ya. Selamat Ujian Tengah Semester teman-teman semuanya :). (chi)

Selasa, 02 April 2013

Ujian Online!



Dalam artikel kali ini, insight akan membahas mengenai ujian online dan mengupas habis sebab diadakannya ujian online, tujuannya, siapa yang turut serta dalam pelaksanaan ujian ini, dan masih banyak lagi yang insight berikan untuk menambah pengetahuan insighter mengenai fakultas psikologi kita tercinta ini  :D check it out!
Udara terasa sejuk didalam suatu ruangan putih nan resik. Ruangan ini tampaknya sengaja di design nyaman dengan berbagai foto ceria di samping dinding serta papan pengumuman dan berbagai informasi didalamnya. Ya, ruangan ini merupakan ruangan dosen psikologi Universitas Airlangga. Dalam ruangan, telah duduk tegap di tempat kerjanya seorang dosen laki-laki sang inspirator diadakannya ujian online. Dosen ini bernama Iwan W. Widayat, M.Psi., psi.
Pak Iwan mengatakan, inspirasi beliau mengadakan ujian online berasal dari fitur-fitur yang ada dalam program psyche. Beliau berpikir dapat menggunakan psyche sebagai sarana ujian tengah semester kali ini. Keyakinan beliau semakin meningkat dengan adanya supporting dari tim USI (Unit Sistem Informasi). Setelah lama USI dan Pak Iwan bekerjasama membuat formula untuk program ujian online akhirnya ujian tersebut diadakan juga, tepatnya pada dua mata kuliah, yaitu pada mata kuliah psikologi belajar dan psikologi pendidikan.
Sebenarnya, tujuan dasar dari pengadaan ujian online ini adalah peningkatan & pengembangan kualitas hasil evaluasi ujian. Namun disayangkan, tidak semua mata kuliah dapat mengadakan ujian dengan cara online. Untuk mengadakan ujian dengan cara online, tiap-tiap mata kuliah harus menyediakan soal yang telah terstandard. Dalam arti, ujian online ini digunakan untuk menguji tingkat kualitas soal. Maka dari itu, mata kuliah yang telah mengadakan ujian online pastilah merupakan mata kuliah yang sudah menyediakan soal-soal “berkualitas”. Pak Iwan mengatakan sudah menawarkan pada beberapa PJMK mata kuliah lain untuk mengadakan ujian online ini, namun hanya beberapa mata kuliah yang telah menyiapkan soal terstandardnya. Beberapa mata kuliah yang sebenarnya sudah menyediakan soal terstandard yaitu perkembangan, PD 2, PD 3, PU 1 & PU 2. Namun, mata kuliah ini masih belum seutuhnya siap melaksanakan ujian online. Sehingga hanya dua mata kuliah yang diujikan untuk UTS kali ini. Tujuan penggunaan soal terstandard salah satunya adalah untuk membedakan antara mahasiswa yang sudah belajar dan yang belum belajar. Karena didalamnya telah dibedakan antara soal dengan tingkat mudah, sedang dan sulit. Pak Rudi (dosen psi.bel) menambahkan, hal terpenting dalam ujian adalah sistemnya. Apabila sistemnya berjalan dengan baik maka seterusnya pelaksanaan ujian akan berjalan lancar.
Dimana ada kelebihan, pasti ada kekurangan. Begitu juga ujian online yang tidak hanya memiliki kelebihan dengan penghematan kertas dan penghematan waktunya (tanpa mengarsir dan menghapus, hanya klik), ujian ini juga bersifat memiliki kekurangan yaitu terbatasnya perangkat yang disediakan fakultas sehingga menyebabkan penggunaan waktu sehari untuk melakukan penggiliran, selain itu ujian online juga masih belum memiliki pedoman prosedur yang jelas karena ujian ini masih baru diadakan. Sebenarnya, Pak Iwan dan rekan memiliki dua alternatif untuk keberlangsungan ujian ini. Alternatif pertama yaitu ujian terpusat (di lab. statistik) bergiliran, alternatif kedua yaitu tersebar serentak. Namun kebijakan memilih  menggunaan alternatif pertama untuk penggunaan program lebih sederhana lebih dahulu. Pak Iwan mengatakan, untuk keberlangsungan ujian ini WaDek II akan menambah jumlah perangkat agar suatu saat ujian seperti ini dapat dilangsungkan secara tersebar tanpa penggunaan waktu yang lama.
Perlu diketahui, untuk melaksanakan kelancaran ujian ini USI sangat membantu. Sebagai warga psikologi, kita perlu tahu siapa saja tim USI ini. yaitu, Pak Bif, Pak Yudi dan Pak Teguh. Kesan dari Pak Iwan, tim USI dan rekan lainnya adalah “curious”. Semua berharap ujian percobaan awal ini dapat menjadi awal penggunaan ujian online secara terstruktur.
Kata pak Bif, bagian dari tim USI “ini semua masih belum menjadi kesimpulan, kami akan selalu mencari solusi yang tepat untuk ujian ini”. (sha)