Sabtu, 05 November 2011

Sosok Inspiratif yang terlupakan di UNAIR (2)

Pak Teguh
Penjaga Loker Perpus Kampus B yang Selalu Ikhlas

Pernah ke perpustakaan kampus B Unair? Pasti tau dan pernah liat bapak yang satu ini, beliau setiap harinya duduk di kursi bagian penukaran  kunci loker perpustakaan. Beliau adalah Bapak Teguh Diono. Pria asal jombang ini sudah 35 tahun tinggal di Surabaya. Sebelum menjadi pegawai perpusakaan ia mencari nafkah dengan menjadi Tukang Becak. Pak Teguh sudah bekerja di perpustakaan Unair selama 27 tahun. Pak Teguh adalah orang yang ikhlas. Mau tau kenapa???
“Saya bekerja di perpustaakaan Unair sudah sejak 1 Agustus 1983 Mbak.”
Saat pertama bekerja di Universitas Airlangga, Pak Teguh bekerja di perpustakaan kampus A. Tepatnya di lingkungan fakultas kedokteran Unair. Selama bekerja di sana pak Teguh hanya sebagai pekerja honorer. Kemudian, sejak perpustakaan kampus B universitas Airlangga dibangun, pak Teguh pindah dari perpustakaan kampus A ke perpustakaan kampus B, tepatnya sejak tahun 1986, setelah pindah beliau diangkat menjadi pegawai. Pekerjaan beliau, mulai dari berkebun, bersih-bersih hingga menjaga loker seperti sekarang ini. “Kayak Grandong Mbak, kerjanya ya disuru-suru, tapi selalu mau.” Ujar Pak Teguh sambil tertawa.
“Saya bisanya cuma kerja begini Mbak, orang Saya gak sekolah”
Ketika ditanya mengapa pak Teguh memilih bekerja di Perpustakaan, bapak empat orang anak ini mengatakan bahwa beliau hanya bisa bekerja seperti apa yang beliau lakukan sampai sekarang karena beliau  tidak dapat memilih pekerjaan. “Saya sekolahnya cuma sampe kelas 6 SD, Mbak.  Ndak bisa ngetik, ndak bisa computer, jadi ya bisanya Cuma kerja begini. “ kata bapak yang sudah berusia 52 tahun tersebut. Pak Teguh tidak sedih dengan keadaannya, ia selalu tersenyum selama berbicara dengan insighter.
“Senang Mbak”
Pernyataan di atas adalah ungkapan perasaan pak Teguh selama bekerja di perpustakaan kampus B Unair. Tidak ada perasaan lain selain perasaan senang. Beliau mensyukuri apa saja yang telah beliau dapatkan selama ini. “Kalau ada orang yang bersikap tidak baik, ya di doakan, supaya menjadi baik” ujar bapak, yang ketika diwawancara beberapa kali menyebutkan Ayat-ayat AlQuran ini.
Pak Teguh adalah salah satu sosok inspiratif yang mungkin banyak orang tidak menyadarinya. Dengan kerja kerasnya ia bisa menyekolahkan keempat anaknya. Keinginan terbesarnya saat ini adalah Naik haji ke Tanah Suci. Semoga keinginan Bapak tercapai. Dan Bapak tetap menjadi orang yang menerima segala yang diberikan Tuhan dengan Ikhlas.

1 komentar: