Sabtu, 05 November 2011

Riset Bu Retha : Oleh-oleh Beliau dari Belanda

Inilah, dosen yang berhasil kita wawancarai untuk majalah Insight pada edisi kali ini. Ada yang tahu siapa? Yups, inilah Ibu Margaretha, S.Psi., G.Dip.Psych.,M.Sc atau yang biasa kita panggil Bu Retha. Beliau baru tiga bulan ini kembali dari studinya untuk mendapatkan gelar M.Sc di Belanda. Beliau bercerita tentang penelitian yang dilakukannya tentang Life Satisfication and Personal Distress (Kepuasan Hidup dan Stress Personal Remaja) di Belanda.
Pada kesempatan kali ini kita beruntung karena dosen yang murah senyum ini mau berbagi cerita seputar tesis yang beliau tulis. Dalam menulis tesis tersebut beliau mengambil data penelitiannya dari sebuah database besar yang juga diigunakan oleh banyak peneliti lainnya. Database ini di update setiap tahun dan dipakai oleh berbagai disiplin ilmu, tidak hanya psikologi saja. Database ini dalam lindungan WHO dan HBSC (Health Behavior of School Children).
Penelitian yang dilakukan oleh beliau adalah tentang model. Dosen yang berulang tahun setiap tanggal 7 Oktober ini menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukannya adalah penelitian yang bukan hanya factor yang mempengaruhi tingkat kepuasan hidup dan personal distress remaja tetapi juga tentang apa yang mempengaruhi beberapa factor tersebut.  Dalam melakukan penelitian tersebut beliau menggunakan analisa regresi, moderasi dan juga mediasi.
Pada awalnya beliau meneliti tentang ethnic diversity yang kemudian lebih difokuskan pada ethnic minority adult. Di Belanda, etnik yang masuk dalam tiga besar berasal dari Maroko, Turki dan Suriname sedangkan Indonesia juga ada dalam 5 besar kelompok minoritas yang ada di Belanda tersebut.  Namun beliau hanya mengambil data dari kaum minoritas Maroko, Turki dan Suriname. Hasilnya adalah life satisfaction mereka lebih rendah daripada penduduk mayoritas yang ada di Belanda, begitu juga dengan personal distressnya lebih tinggi daripada penduduk mayoritas Belanda. Meskipun demikian etnik minoritas ini kepuasan hidupnya akan bertambah tinggi dan personal distressnya akan lebih rendah apabila ada di lingkungan yang sama- sama minoritas. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya adalah latar belakang pendidikan, ekonomi dan juga pendidikan orang tuanya.
Itulah sekilas tentang penelitian yang beliau lakukan hampir dalam waktu setahun itu. Beliau juga menjelaskan bahwa penelitiannya berada dalam pendekatan Developmental Psychopatology yang meneliti faktor- faktor apa saja yang berpengaruh pada perkembangan psikopatologi. Perlu kita tahu bahwa Bu Reta ini juga sangat tertarik dengan psikologi forensik.  Meskipun pada waktu kuliah di University of Newcastle, Australia dulu beliau mengambil focus pada neuropsikologis. Beliau juga berpesan apabila ada mahasiswa yang tertarik tentang psikologi forensik bisa berdiskusi dengan beliau lho! (fid)

0 komentar:

Posting Komentar